Wednesday 11 March 2015

Sejarah Perkembangan Ekonomi konvensional

Sejarah pemikiran ekonomi

A.    Pemikiran Ekonomi Pra-Kelasik
Pemikiran-pemikiran ekonomi yang berkembang saat ini telah mengalami suatu proses yang panjang. Perkembangannya berlangsung berabad-abad seiring dengan munculnya peradaban-peradaban yang ada di dunia. Salah satu corak perkembangan pemikiran ekonomi pada masa  lampau adalah kegiatan bisnisnya yang menggunakan sistem bunga. Para pakar sejarah pemikiran ekonomi menyimpulkan bahwa kagiatan bisnis dengan sistem bunga telah ada sejak tahun 2500 sebelum masehi, baik di Yunani kuno, Romawi kuno, dan Mesir kuno.[1]

a)      Pada Zaman Yunani Kuno.
Seperti yang telah di ketahui kata “ekonomi” berasal dari penggabungan dua suku kata  bahasa Yunani: oikos dan nomos, yaitu berarti “pengaturan atau pengelolaan rumah tangga”. Istilah tersebut pertama kali di gunakan oleh Xenophone, seorang filsuf Yunani.
Pada masaYunani Kuno memang pembahasan tentang ekonomi masih merupakan bagian dari filsafat, khususnya filsafat moral.Pemikiran tentang ekonomi pada waktu itu sering dikaitkan dengan rasa keadilan, kelayakan atau kepatutan yang perlu diperhatikan dalam rangka penciptaan suatu masyarakat yang adil dan makmur secara merata. Pada masa tersebut, sudah ada teori dan pemikiran tentang uang, bunga, jasa tenaga kerja manusia dari perbudakan dan perdagangan.
Adapun ada 3 tokoh utama pada zaman Yunani Kuno iyalah:
1)      Plato (427-347  SM)
            Teori Plato tentang fungsi uang yang dijelaskan dalam bukunya Politika, menyatakan bahwa fungsi uang adalah sebagai alat tukar, alat pengukur nilai, dan alat penimbun kekayaan Plato menganggap bahwa uang tidak dapat dan tidak layak dikembangkan (melalui bunga).

2)      Aristoteles (384-322 SM)
Kontribusi Aristoteles terhadap ekonomi tampak pada organisasi ekonomi masyarakat , communal dengan private property, nilai dan pertukaran. Kontribusinya yang paling besar terhadap ilmu ekonomi ialah pemikirannya tentang pertukaran barang (exchange of commodities) dan kegunaan uang. Menurut pandangannya kebutuhan manusia tidak terlalu banyak, tetapi keinginannya relatif tanpa batas. Pertukaran barang dalam bentuk barter bertujuan untuk memenuhi kebutuhan alami, sebab tidak ada laba ekonomi yang diperoleh dari pertukaran barang dengan barang tersebut. Hal ini dianggap wajar oleh Aristoteles.
3)      Xenophone (440-355 SM)
Xenophone merupakan seorang prajurit, sejarawan dan murid Socrates yang menciptakan kata ekonomi (dari Oikos dan nomos). Seperti halnya Plato dan Aristoteles, ia memandang bahwa pertanian sebagai dasar kesejahteraan ekonomi. Ia menganjurkan pelayaran dan perniagaan dikembangkan Negara, modal patungan dalam usaha, spesialisasi dan pembagian kerja, konsep perbudakan dan sektor pertambangan menjadi milik bersama.

b)     Zaman Romawi
Romawi memiliki salah satu sistem mata uang yang paling maju  di dunia saat itu. Koin-koin dari kuningan, perunggu, tembaga, perak, dan emas, yang dicetak dan diedarkan berdasarkan peraturan-peraturan ketat untuk bobot, ukuran, dan komposisi logamnya. Koin-koin ini sangat popular di dunia saat itu, koinnya indah, penuh detail, dan memiliki nilai seni yang cukup tinggi.
Jatuhnya romawi diiringi dengan kehancuran ekonomi, meningkatkan inflasi dan keadaan yang tidak terkendali. Banyak pendapat tentang runtuhnya kekaisaran Romawi, pendapat-pendapat tersebut ialah tanah yang tidak subur lagi, penurunan populasi di Italia, meluasnya perbudakan, serta faktor politik. Keruntuhan Romawi yang disebabkan perselisihan yaitu karena gangguan kaum Barbar. Hukum dan UU tidak ada pengaruhnya bagi keendudukan kaum Barbar yang terletak diluar Roma.


B.     Pemikiran Ekonomi Tokoh Klasik
Mazhab klasik ini lahir pada kuartal terakhir abad ke-18 di Inggris dan pertengahan pertama abad ke-19. Pandangan mazhab ini terutama berpengaruh di Eropa dan Amerika hampir seabad lamanya, khususnya mengenai kebijaksanaan ekonomi. Pandangan yang dikembangkan oleh Adam Smith ini disebut mazhab klasik sebab gagasan-gagasannya sudah banyak dibahas dan dibicarakan oleh pakar-pakar ekonomi sebelumnya.

Dalam lingkup ekonomi klasik, salah satu landasan ekonomi klasik adalah kepentingan pribadi dengan kemerdekaan alamiah. Kemerdekaan pribadi sedemikian sempurnanya, setiap orang tahu apa yang perlu, apa yang menguntungkan bagi dirinya. Selain itu, lingkup ekonomi klasik adalah pemikiran pesimitis, seperti yang dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus, tentang pertambahan jumlah penduduk yang bertambah lebih cepat dari pertumbuhan bahan makanan. Adam Smith sendiri, meskipun memiliki pandangan-pandangan yang optimis, namun mengakui bahwa kemajuan ekonomi akhirnya akan mencapai titik berhenti.

Adapun beberapa tokoh pemikir ekonomi klasik sebagai berikut:
1.      Adam Smith (1723-1790)
2.      Jean Baptist Say (1767-1832)
3.      David Ricardo (1772-1823)

C.    Mazhab Sosialis

Sosialisme muncul sebagai faham ekonomi dan kemasyarakatan pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 M di Eropa. Revolusi industri yang terjadi di Inggris telah memunculkan kelas baru dalam masyarakat, yaitu kaum borjuis (elit) yang menguasai sarana produksi karena penguasaan modal bertimbun di tangan mereka.

Faham ini mulai muncul di Inggris dan Perancis menjelang Revolusi Perancis, dan mencapai puncaknya pada akhir abad ke-19 dengan munculnya tokoh-tokoh besar seperti Robert Owen,Charles Fourier, Karl Marx, Engels, Lenin dan lain sebagainya. Pemikiran-pemikiran mazhab Klasik dinilai oleh para pemikir ekonomi selanjutnya banyak terdapat kelemahan-kelemahan, dan merugikan masyarakat, terutama  banyak merugikan kaum buruh. Maka kemudian lahirlah mazhab baru yang dinamakan mazhab sosialisme.  Para tokoh pemikir Sosialisme sangat anti terhadap kapitalisme dan individualisme, karenameraka yang semakin kaya itu adalah hanya kaum pemilik modal atau kaum kapitalis.

Sosialisme merupakan doktrin yang menyokong pemilikan dan pengawasan publik terhadap alat-alat produksi utama, adapun tujuannya untuk mencapai distribusi barang yang lebih efisien dan adil.
Secara garis besar, faktor-faktor yang mendorong lahirnya Sosialisme:
1)      Karena adanya revolusi Industri
2)      Karena bangkitnya kaum borjuis (majikan) dan kaum proletariat (buruh)
3)      Munculnya pemikiran-pemikiran baru yang lebih terpelajar, dan lebih rasional terhadap kehidupanmanusia & masyarakatnya.
4)      4.Adanya tuntutan-tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil revolusi Perancis.


Daftar Pustaka:
Amalia, Euis (2010). Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Dari Masa Kelasik Hingga Kontemporer).  Depok: Gramata Publishing.





[1] Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Dari Masa Kelasik Hingga Kontemporer), Gramata Publishing, Depok, 2010, hlm. 02.

1 comment:

  1. Saya sangat membutuhkan beberapa jumlah dana untuk membangun rumah dan berinvestasi pada sebuah proyek bisnis. Sebagian besar bank menuntut suku bunga yang tinggi, Bagaimana saya bisa mendapatkan jumlah yang diperlukan pinjaman pada tingkat bunga rendah? hanya Email chrisrichardloanfirm@gmail.com

    ReplyDelete