Wednesday 25 March 2015

Pengertian Capital Budgeting

Capital Budget


Latar Belakang:
Di sebagian besar perusahaan, capital budgeting adalah salah satu sumber utama keuntungan perusahaan tersebut. Karena dengan adanya capital budgeting mereka dapat menghitung tingkat keuntungan yang akan mereka dapatkan pada jangka panjangnya


Penganggaran modal adalah istilah yang sering kita dengar pada saat berhubungan dengan uang. Tapi seringkali istilah penganggaran modal disalah tafsirkan sebagai alat untuk menghitung keuntungan saja, padahal penganggaran modal (capital budgeting) bukan hanya sekedar itu saja. Maka dari itu kita harus memahami betul pengertian dari penganggaran modal (capital budgeting) agar penafsiran tidak hanya terbatas pada mencari keuntungan saja tetapi melakukan keputusan investasi yang akan berdampak bagus pada jangka panjang maupun jangka pendek bagi perusahaan. Di suatu perusahaan, seorang manajer keuangan harus paham betul dengan capital budgeting ini sebab seorang manajerlah yang akan memutuskan investasi atau penanam modal ini dapat diinvestasikan agar berdampak baik pada perusahaan.

1)      Pengertian:
a.       Capital,yaitu aktiva tetap yang digunakan untuk beroperasi.
b.      Budget,yaitu rencana yang terperinci dan proyeksi arus kas masuk (cash inflow)  dan kas keluar (cash outflow) untuk beberapa waktu mendatang.
c.       Capital budget,yaitu rencana belanja perusahaan untuk pengeluaran aktiva tetap.
d.      Capital Budgeting,yaitu keseluruhan proses analisis proyek-proyek yang pengembangannya diharapkan akan berlanjut lebih dari 1 tahun dan menentukan proyek mana yang akan dimasukkan dalam capital budget.[1]
Capital Budgeting menunjukan kepada keseluruhan proses pengumpulan, pengevaluasian, penyeleksi dan penentuan alternative penanaman modal yang akan memberikan penghasilan bagi perusahaan untuk jangka waktu yang lebih dari setahun (capital expenditure).
2)      Jenis Proyek
Perusahaan-perusahaan mungkin akan dikonfrontir dengan beberapa bentuk keputusan yang berbeda satu sama lain. Sehubung dengan proyek-proyek yang sedang dievaluasinya.Proyek-proyek tersebut pada umumnya dapat dibagi kedalam dua kelompok, yaitu:
a. Indenpendent Project adalah proyek atau investasi yang berdiri sendiri,dalam pengertian bahwa diterimanya usulan investasi yang satu tidak akan mempengaruhi atau menghilangkan kesempatan diterimanya usulan proyek yang lain.
b. Mutually Exclusive Projects adalah proyek-proyek yang mempunyai fungsi yang sama.Diterimanya salah satu proyek atau kelompok proyek yang mutually exclusive akan menghilangkan kesempatan kelompok mutually exclusive yang lain.[2]


3) Kategori Usulan Investasi
a. Penggantian
Menggantiperalatan yang rusak
            Menggantiperalatan yang sudahboros
       b. Ekspansi
            Ekspansiuntukproduk yang rusak
            Ekspansiuntukproduk yang berbeda (Growth)[3]
           4)      Ketersediaan Dana
Jumlah dana yang dimiliki oleh perusahaan untuk melakukan capital expenditure akan sangat mempengaruhi keputusan-keputusan yang akan diambil sehubungan dengan proyek mana yang diterima dan mana yang ditolak.
a.Jumlah Dana Yang Tidak Terbatas
Apabila perusahaan memiliki dana yang tidak terbatas jumlahnya maka pengambilan keputusan dalam capital budgeting tidaklah mengalami kesulitan.Semua independent project yang dapat memberikan return yang lebih besar dari pada tingkat discount minimum yang sudah ditetapkan sebelumnya dapatlah diterima.Akantetapi, hamper tidak ada perusahaan yang seperti ini,karena biasanya hanya ada sejumlah rupiah tertentu saja yang dapat diinvestasikan untuk capital expenditure dimana hal ini dapat dilihat dari budget tahunan perusahaan.
b.Capital Rationing:
Perusahaan mempunyai modal yang terbatasuntuk capital expenditure,maka beberapa proyek akan saling berkompetisi untuk menyerap dana yang terbatas tersebut.Dengan demikian,perusahaan harus mengatur penggunaan dana yang tersedia[4] sedemikian rupa ,mengalokasikan dalam proyek yang akan memberikan return yang paling maksimal dalam jangka panjang.

            5)      Pendekatan Terhadap Keputusan Capital Budgeting
Ada dua pendekatan utama dalam pengambilan keputusan capital budgeting.Pendeketan-pendekatan tersebut dipengaruhi oleh keadaan keuangan perusahaan.
a.Accept-reject Approach
Meliputi pengevaluasian proposal capital expenditure untuk menentukan apakah proposal-proposal tersebut dapat diterima atau tidak.Pendekatan ini cukup sederhana karena hanya membandingkan criteria yang dimiliki oleh masing-masing proposal dengan criteria minimum yang sudah ditetapkan sebelumnya.Pendekatan ini akan sangat sesuai untuk perusahaan-perusahaan yang mempinyai dana yang tidak terbatas.
b.Ranking Approach
Meranking proyek-proyek berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya,misalnya,proyek-proyek akan diranking berdasarkan rate of returnny amasing-masing.Proyek dengan rate of return tertinggi akan diranking nomor 1 dan yang rate of returnnya terendah akan ditetapkan di urutan terakhir.[5]
          6)      Metode-Metode Evaluasi Proyek
a)      Payback Period
Periode pengembalian merupakan banyaknya tahun yang dibutuhkan untuk mengambalikan pengeluaran kas yang pertama dari proyek penganggaran modal. Kriteria ini mengukur seberapa cepat proyek ini akan mengembalikan biaya investasi awalnya, ini  berkaitan dengan arus kas bebas, yang mengukur waktu yang sebenarnya dari suatu manfaat, bukan keuntungan akuntansi.[6]

Kriteria:
-Jika hanya ada 1 usulan,pilih yang umurnya kurang dari umur investasi
-Jika lebih dari 1 usulan,apabila usulan tersebut adalah mutually exclusive,maka yang diterima adalah yang umurnya kurang dari umur investasi dan terendah;sedangkan[7] apabila usulan tersebut bersifat independent,maka yang diterima adalah yang umurnya kurang dari umur investasi.

b)     Discounted Payback Periode
Suatu metode untuk menentukan berapa lama suatu investasi akan kembali dengan mendiskontokan cash inflow sebesar cost of capital(COC). Periode pengembalian diskonto yaitu banyaknya tahun yang diperlukan untuk mengembalikan pengeluaran awal dari arus kas bebas yang didiskontokan.
Terima, bila pengembalian diskonto ≤ periode pengembalian diskonto maksimum yang dapat diterima.
Tolak, bila pengembalian diskonto > periode pengembalian diskonto maksimum yang dapat diterima.
Kerugian :
·         Mengabaikan arus kas bebas yang terjadi setelah periode pengembalian diskonto
·         Pemilihan periode pengembalian diskonto maksimum bersifat arbitrer
Keunggulan :
·         Menggunakan arus kas bebas
·         Mudah dihitung dan dipahami
·         Mempertimbangkan nilai waktu dan uang[8]


c)      Net Present Value (NPV)
            Nilai bersih sekarang (NPV) dari suatu usulan investasi sama dengan nilai sekarang dari arus kas bebas dikurangi pengeluaran investasi awal. Nilai bersih sekarang dapat dihitung sebagai berikut :
Di mana : FCFt            = arus kas bebas tahunan pada periode waktu t  (dapat diambil dari nilai positif atau negatif)
k            = tingkat diskonto yang tepat, yaitu tingkat pengembalian yang diisyaratkan atau biaya modal
IO          = pengeluaran kas awal
n            = usia proyek yang diharapkan
nilai bersih sekarang pada suatu proyek, memberikan suatu ukuran nilai bersih (net value) dari proposal investasi yang terkait dengan nilai dolar sekarang. Karena semua arus kas didiskontokan kembali ke nilai sekarang, membandingkan berbedaan antara nilai sekarang dari arus kas bebas tahunan  dan pengeluaran awal adalah memadai. Perbedaan antara nilai sekarang dari arus kas bebas tahunan dan bebas investasi menentukan nilai bersih atas penerimaan proposal investasi yang berkaitan dengan nilai dolar sekarang. Ketika proyek lebih besar atau sama dengan nol; kita akan menerima proyek itu, ketika NPV negatif, kita akan menolak proyek tersebut.[9]
Kriteria:
-Jika hanya ada 1 usulan, apabila proyek menghasilkan NPV > 0.

- Jika lebih 1 usulan,apabila mutually exclusive,maka yang diterima adalah proyek dengan NPV > 0 dan tertinggi ;apabila independent,maka yang diterima adalah proyek dengan NPV > 0.
d)     Internal Rate of Return
Metode yang mencari suatu tingkat bunga yang membuat PV dari cash inflow/proceeds akan sama dengan nilai outflow/nilai investasi. IRR didefinisikan sebagai tingkat diskonto yang menyamai NPV arus kas bersih masa depan proyek dengan pengeluaran kas awal proyek.
Kriteria
-          Jika hanya ada 1 usulan,pilih yang IRR > cost of capital
-          Jika ada lebih dari 1 usulan, apabila mutually exclusive,yang diterima adalah yang IRR > COC dan tertinggi,dan apabila independent, yang diterima adalah yang IRR > COC
(1)SecaraMatematis
(2)Secara Trial dan Error:
(a) Pilih tingkat discount rate tertentu untuk menghitung NPV.
(b)Bila tingkat discount rate yang dipilih masih menghasilkan NPV positif,coba dengan discount rate yang lebih tinggi.
(c)    Bila discount rate yang terpilih masih menghasilkan NPV negative,coba dengan discount rate yang lebih tinggi.
Kebaikan metode IRR:
(a)Memerhatikan nilai waktu dari uang.
(b)Memerhatikan semua cash inflow.proceeds yang akan diperoleh dari investasi tersebut.[10]

Kelemahan metode IRR:
(a)Membutuhkan banyak waktu
(b)Bisa menghasilan IRR ganda                 

e)      Modified Internal Rate of Return (MIRR)
Suatu cara dalam mengatasi konflik NPV dan IRR(untuk proyek yang mutually exclusive) dan mengatasi kelemahan IRR dibanding NPV (meniadakan IRR ganda)
f)       Profitability Index/Cost Benefit Ratio
Indeks Profitabilitas adalah rasio antara nilai sekarang dan arus kas bebas masa depan terhadap pengeluaran awal.
Profitability Index (PI) =
Kriteria
(a)    Jika ada 1 usulan,Pilih proyek yang menghasilkan PI > 1
(b)   Jika ada lebih dari 1 usulan,maka mutually exclusive,diterima jika PI > 1 dan tertinggi .Independent,diterima jika PI > 1[11]
Kekurangan :
·         Membutuhkan pikiran jangka panjang terinci dari arus kas bebas proyek
Keunggulan :
·         Menggunakan arus kas bebas
·         Memperhitungkan nilai waktu dan uang
·         Konsisten dengan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham[12]

Kesimpulan:

·         Capital Budgeting,yaitu keseluruhan proses analisis proyek-proyek yang pengembangannya diharapkan akan berlanjut lebih dari 1 tahun dan menentukan proyek mana yang akan dimasukkan dalam capital budget.
·         Jenis proyek yang ada pada capital budgeting yaitu Independent Projects dan Mutually Exclusive Projects
·         Pendekatan terhadap keputusan capital budgeting meliputi Accept-reject Approach dan Rangking Approach
·         Metode-metode evaluasi proyek pada capital budgeting terdiri dari : payback perod, discounted payback periode, net present value (NPV), internal rate of return, modified internal rate of return (MIRR), profitability index/cost benefit ratio


Daftar Pustaka:

Keown, Arthur. J,dkk.2008.Manajemen Keuangan (edisi bahasa Indonesia). Indonesia: PT INDEKS
Margaretha,Farah.2011.ManajemenKeuangan.Jakarta:Erlangga.
Syamsudin,Lukman.2007.ManajemenKeuanganPerusahaan.Jakarta:PT.RajagrafindoPersada.





[1]Farah Margaretha.2011.Manajemen Keuangan.Jakarta:Erlangga.hlm.119.
[2]Drs.Lukman Syamsudin,M.A.2007.ManajemenKeuanganPerusahaan.Jakarta:PTRajagrafindo Persada.hlm.413.
[3]Farah Margaretha.Op.Cit.hlm.119-120.
[4]Drs.Lukman Syamsudin,M.A.Op.Cit.hlm.413-414.
[5]Ibid.hlm.414-115
[6]Arthur J. Keown, dkk. Manajemen Keuangan (edisi bahasa Indonesia). Indonesia: PT INDEKS.2008. hlm. 304
[7]Farah Margaretha.Op.Cit.hlm.120.
[8] Arthur J. Keown, dkk. Op. Cit. hlm.328
[9]Arhur J. Keown. Op. Cit. hlm. 306
[10] Farah Margaretha.Op.Cit.hlm.122-124
[11] Ibid.hlm.124-128
[12] Arhur J. Keown. Op. Cit. hlm. 328

No comments:

Post a Comment